Sebelumnya, pemerintah dalam lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (7/2).
Pemerintah telah mempersiapkan dana Bond Stabilization Framework (BSF) untuk menstabilkan pasar surat utang negara.
Berbagai argumentasi yang mendesak agar Bank Indonesia melakukan Quantitative Easing (QE) dengan mencetak sejumlah uang untuk masuk memberi Surat Utang Negara di pasar primer, menuai polemik.
Penawaran masuk yang tinggi itu tidak terlepas dari kinerja APBN 2021 yang positif, terutama dari sisi penerimaan, yang menjadi sinyal kuat optimisme kelanjutan pemulihan ekonomi di 2022.
SBSN secara keseluruhan, akan ditargetkan penerbitan sebanyak 25 persen sampai 30 persen dari total surat utang negara (SUN) yang akan dikeluarkan pada tahun ini.